!!!......أ هلا و سهلا بقد و مكم





السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Salam Ukhuwah . . . .







Senin, 20 Desember 2010

IBNU JARIR AT-THOBARI (204-301 H)

Ibnu Jarir At-Thobari- Nama lengkap beliau Abu Ja'far Muhammad bin Jarir At-Thobari,beliau lahir disebuah perkampungan yang bernama aamal dari iqlim Thobaristhan.yang saat ini terletak sebelah utara Iran perbatasan laut Qozwain.beliau lahir pada tahun 204 Hijriyyah.
Dikenal sejak usia mudanya beliau senang dan cinta akan ilmu,sehingga pada waktu itu seorang ayah beliau selalu memotivasinya untuk senantiasa melakukan perjalanan dalam mecari ilmu,sehingga dengan dorongan sang ayahanda,beliau menghasilkan ilmu yang dibilang matang baginya walaupun beliau merasa itu kecil dihadapan sang Robb.
Beliau pernah bilang tentang dirinya :

حفظت القرآن ولي سبع سنين,وصليت با لنا س وأنا ابن ثماني سنين,وكتبت الحديث و انا ابن تسع سنين,ورأى لي أبي في النوم أني بين يدي رسول الله صلى الله عليه وسلم ومعي مخلا ة فيها حجا رة أرمي بها بين يديه ,فقيل له إن ابنك سيعرف كثيرا من علوم الدين ,وسوف يدافع عن شريعةالا سلام
"Saya hapal Quran sejak saya berusia tujuh tahun,dan saya solat dengan berjamaah sejak saya berusia delapan tahun,dan saya menulis hadits,ketika usia saya beranjak sembilan tahun..ayah saya pernah bermimpi,bahwa saya ada diantara kedua tangan rosulullah SAW,yang denganku sebuah tempat (yang biasa dipake buat nyimpan makanan) yang berisikan batu-batu yang dengan batu itu saya melemparkannya diantara kedua tangan Rosulullah,dan Rosulullah berkata kepada ayahanda:"anak mu kelak akan mengetahui ilmu-ilmu agama,dan kelak akan membela syariat islam".
Maka beliau pada saat itu melakukan sebuah perjalanan menuju Ar-Riyyi (sebuah negara yang berdekatan dengan Thohron diparis (Iran) dan beliau belajar pada ulama-ulama terkemuka dinegara itu).
Kemudian setelah itu beliau melanjutkan perjalanannya menuju kufah,dan disana beliau bertemu dengan Muhammad bin Al-'Ala' Al-Hamadzaniy (salahsatu pembesar disana).dan beliaupun hendak memasuki rumahnya.
Dan pada suatu hari,orang-orang hendak pergi kerumah pembesar itu dengan suasana yang ramai,karena mereka ingin diperbolehkan untuk masuk kerumahnya.maka pembesar ketika bertanya kepada mereka : Siapa diantara kalian yang hafal akan apa yang telah saya tulis??
Maka ketika itu Imam At-thobari berkata disekumpulan orang-orang itu :"Saya hafal apa yang telah ditulis dari mu...!!.
 maka pembesar itu bertanya dan beliaupun menjawabnya, dengan seketika beliau menjadi besar dimata mereka,dan pembesarpun tahu akan kemampuannya,meskipun usianya yang masih kecil,dan dia (pembesar)  mendengarkan darinya lebih dari 100000 hadits.

Kemudian ,selain beliau melakukan perjalanan menuju kufah,beliaupun menuju Baghdad kemudian menuju mesir,disana beliau menetap dalam waktu yang lama.
Beliau mengetahui setiap ilmu agama dimasanya,sehingga beliau seperti qori' yang tak mengerti kecuali hanya Alquran,dan seperti seperti seorang ahli hadits yang tidak mengetahui kecuali ilmu hadits,dan seperti seorang ahli fiqh yang tidak mengerti apa-apa kecuali ilmu fiqih,dan seperti ulama ahli nahwu yang tidak tahu apa-apa kecuali ilmu nahwu,dan ibarat seorang ahli matematika yang tidak tahu kecuali matematika itu sendiri.
Pernah suatu hari ada seorang laki-laki yang bertanya kepadanya tentang ilmu 'Arudlh (ilmu tentang syi'ir) maka beliaupun hafal dan tahu akan ilmu itu..dan beliau mampu membaca dan menghapalnya hanya dalam satu malam.
Subhanalloh....

Sumber : Silsilah Ta'limul lughoh Al-'Arobiyyah
I'dad tsani LIPIA Jakarta           

IMAM MUSLIM

Imam Muslim-Nama lengkap beliau Abu husain bin Hajjaj,beliau termasuk pembesar imam-imam hadits,lahir di Naisabur yang merupakan ibukota khurosan,tahun 206 hijriyyah..
Selama beliau hidup,hari-harinya disibukan dengan mengumpulkan hadits-hadits Rosululloh SAW,sehingga beliau termasuk salah satu imam ahli hadits dizamannya setelah imam Bukhori,dalam mengumpulkan hadits-haditsnya,beliau mengambil hadits-hadits dari pembesar-pembesar ulama dijamannya seperti imam Ahmad bin Hambal,dan ishaq bin rohawaih.
Dalam perjalanan hidupnya beliau menimba ilmu dan meriwayatkan hadits dari berbagai ulama yang ada dikhurosan,iraq,hijaz,dan mesir,sehingga kesungguhannya dalam meriwayatkan hadits menjadikan dirinya masyhur diantara ulama-ulama dimasanya,dan orang-orang pada masa itu tertuju dan tertarik dengan hadits-hadits yang diriwayatkan beliau.
Banyak buku-buku hadits yang telah beliau karang,yaitu diantaranya:Shohih Muslim yang yang berjumlah 12000 hadits,yang beliau pilih dari 300000 hadits,dan lama waktu penulisannya mencapai lima belas tahun.
Kitab hadits shohih Muslim yang beliau karang terbilang hadits-haditsnya paling shohih setelah kitab hadits karangan imam Bukhori dan hadits-hadits yang lainnya,seperti : Sunnah Abu Daud,Sunnah Thirmidzi,Sunnah nasa'i,dan Sunnah ibnu majah...
Shohih Muslim telah dijelaskan berulang-ulang,dan telah diterbitkan berkali-kali,seperti Shohih Muslim yang ada pada saat ini. 
Dan tatkala itu,ketika imam Bukhori datang ke Naisaburi tempat beliau dilahirkan,tepat pada akhir hayatnya beliau beliau bertemu dengannya dan hendak mencium kepalnya dan berkata kepadanya : Yaa ustadzul asaatidzah wa yaa sayyidal muhadditsiin.(wahai gurunya para guru,dan tuannya para ahli hadits).Ini merupakan bukti ketekunan dan kemasyhuran beliau dalam meriwayatkan hadits-hadits shohih,sehingga imam-imam ahli hadits pada masa itu memberi gelar tersebut..
Selain dari karangannya beliau yaitu shohih imam Muslim,ada juga Al-musnad al-kabir,al-jami' al-kabir..dan masih banyak lagi selain dari kedua karangannya itu...
Beliau meninggal ditempat kelahirannya pada tahun 261 Hijriyyah,dan usianya mencapai 55 tahun saat itu..
Sumber : Silsilah ta'lim lughoh al-arobiyyah
mustawa tsani LIPIA Jakarta.       

Minggu, 19 Desember 2010

MENGAPA HARUS BERSEDEKAH???

 Kata Sedekah berasal dari bahasa arab,yaitu shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela,tanpa dibatasi oleh waktudan jumlah tertentu.juga,berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridlo Alloh dan pahala semata. Sedekah dalam pengertin diatas oleh para ahli fiqih disebut shadaqoh at-tathowwu' (sedekah secara spontan dan sukarela).
Dalam Al-quran banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah.Diantara ayat yang dimaqsud adalah firman Alloh  QS:Annisa':114..
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat makruf,atau mengadakan perdamaian diantara manusia.dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridloan Alloh,maka kelak kami akan memberikan kepadanya pahala yang besar."
 Hadits yang menganjurkan bersedekah juga tidak sedikit jumlahnya.Para ahli fiqih bersepakat bahwahukum sedekah pada dasarnya adalah sunnah ;berpahala bila dilakukan,dan tidak berdosa bila tidak dilakukan atau ditinggalkan.
Disamping sunnah,adakalanya hukum sedekah jadi haram,yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bahwa orang yang bakal menerima sedekah tersebut akan menggunakan harta sedekah untuk kemaksiatan.Terakhir,adakalanya juga hukum sedekah berubah menjadi wajib,yaitu ketika seseorang bertemu dengan orang lainyang sedang kelaparan hingga dapat mengancam keselamatan jiwanya,sementara dia mempunyai makanan yang lebih dari apa yang diperlukan saat itu.
Hukum sedekah juga menjadi wajib jika sesorang bernazar hendak bersedekah kepada seseorang atau lembaga tertentu.Menurut para ahli fiqih,sedekah dalam arti shodaqoh at-tathowwu' berbeda dengan zakat.
 Kata sedekah dalam Al-quran setidaknya diulang sebanyak 43 kali dengan beberapa istilah berbeda yang menunjukan makna serupa.Diantaranya ialah infaq,al-qardh (pinjaman),dan sedekah itu sendiri,dengan berbagai macam penekanan.Lalu,apa perbedaan antara infaq,zakat,dan sedekah???
Zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapa syarat tertentu yang diwajibkan oleh Alloh untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhaq menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.Setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci,bersih,baik,berkah,tumbuh,dan berkembang.
Infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta,pendapatan,atau penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam,Jika zakat ada nisabnya,infaq tidak mengenal nisab.Jika zakat harus diberikan kepada mustahiq tertentu (delapan golongan yang berhak menerima),maka infaq boleh diberikan kepada siapa pun juga.Misalnya,untuk kedua orang tua,anak yatim,dan sebagainya.
Ditambah lagi,infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman,baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah,baik disaat lapang maupun sempit.
Pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq,termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya.Hanya saja,jika infaq berkaitan dengan materi,sedekah memiliki arti yng lebih luas,yaitu menyangkut hal yang berifat nonmaterial.
Hal ini sebagaimana hadits dalam shohih muslim yang menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta,maka membaca tashbih,membaca takbir,tahmid,tahlil;berhubungan suami istri;dan melaakukan amar makruf nahi munkar adalah sedekah.
Lantas,mengapa kita harus bersedekah,baik yang bersifat materi maupun non materi,dan keutamaan apa yang ada dibaliknya??berikut penjelasannya:
1. Sedekah adalah Perintah 
Bersedekah dengan uang atau perbuatan adalah perintah Alloh kepada kita semua.Hal ini dapat kita lihat dari dalil-dalil berikut ini.Alloh berfirman dalam QS:Al-Baqarah:254..
Hai orang-orang yang beriman,belanjakanlah (dijalan Alloh) sebagian dari rejeki yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat.DAn orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim."
Rosululloh SAW bersabda:
"Setiap persendian manusia mempunyai beban bersedekah pada setiap hari ketika matahari terbit..."(HR.Muslim).
Dalil diatas memerintahkan setiap muslimagar bersedekah,disamping menegaskan pula akan pentingnya sedekah dalam islam.Perintah tersebut tidak hanya terbatas pada sedekah dengan harta,tetapi juga dengan setiap persendian.Orang kaya dengan kelebihan hartanya dituntut untukbersedekah dengan dua cara,materi dan non materi.Adapun orang papa,ia dituntut bersedekah dengan berbagai cara alternatif yang telah diajarkn oleh islam.Dengan demikian ,untuk bisa bersedekah,seorang Muslim yang miskin tidak perlu menunggu kaya;dan Muslim yang berkecukupan tidak perlu menunggu hartanya berlpat ganda.
2. Alloh Menyuburkan Sedekah
Harta yang disedekahi akan menjadi subur dan berkembang.Tidak sebagaimana harta riba yang akan musnah dari tangan pemiliknya.hilang barokahnya,dan menyebabkan masuk neraka.
Banyak kisah dan bukti dari ini semua,sebagaimana firman Alloh SWT dalam QS:Al-baqarah:276..
"Alloh memusnahkan Riba' dan menyuburkan sedekah.." (al-baqarah:276) 
Sabda Rosululloh SAW:
"Barang siapa bersedekah senilai satu bijikurma yang berasal dari mata pencarian yang baik,dan Alloh tidak akan menerima kecuali yang baik,maka sesungguhnya Alloh akan menerimanya dengan tangan kanannya,kemudian dipelihara untuk pemiliknya sebagaimana seseorang diantara kalian memelihara anak kuda,sehingga sedekah itu menjadi (besar) seperti gunung.." (HR Al-Bukhori)
Dan masih banyak lagi keutamaa-keutamaan bersedekah..
Sumber:new artikel from  AQWAM 
Sedekah tanpa Uang karangan Fahrur Mu'is


NABI YUNUS 'ALAIHISSALAM

Kisah Nabi Yunus As-
Nabi Yunus ‘alaihissalam termasuk nabi dari keturunan Bani Israil. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutusnya kepada penduduk negeri Ninawa di Mosul (Irak). Beliau menyeru kaumnya untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun mereka menolaknya. Nabi Yunus ‘alaihissalam tidak berputus asa, selalu berusaha dan berusaha mendakwahi mereka, namun mereka tetap menolak. Kemudian Nabi Yunus ‘alaihissalam mengancam dengan azab dan pergi meninggalkan mereka, tidak sabar sebagaimana mestinya. Beliau ‘alaihissalam pergi dalam keadaan marah.
Sementara itu, sepeninggal Nabi Yunus ‘alaihissalam, Allah mengilhamkan kepada kaum tersebut untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya. Itu terjadi setelah mereka menyaksikan sebagian dari pendahuluan azab yang diancamkan kepada mereka. Allah pun menyelamatkan mereka dari azab tersebut. Secara lahiriah, Nabi Yunus ‘alaihissalam mengetahui mereka telah selamat dari azab itu, namun beliau tetap tidak mau kembali. Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا

“Ketika dia pergi dalam keadaan marah.” (Al-Anbiya: 87)

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ

“ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan.” (Ash-Shaffat: 140)
Nabi Yunus ‘alaihissalam naik ke kapal yang sudah penuh dengan penumpang dan barang. Sampai di tengah lautan, kapal tersebut mulai memperlihatkan tanda-tanda akan tenggelam. Saat itu hanya ada dua pilihan, mereka tetap bersama-sama di atas kapal tapi tenggelam semua, atau satu per satu dilemparkan ke laut sekedar meringankan muatan kapal dan menyelamatkan yang lain. Akhirnya diputuskan untuk memilih yang kedua. Mulailah diundi siapa yang akan dilemparkan ke laut. Termasuk dalam undian itu adalah Nabi Yunus ‘alaihissalam. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَ

“Lalu dia termasuk orang-orang yang kalah.” (Ash-Shaffat: 141)
Yakni, Nabi Yunus ‘alaihissalam kalah dalam undian tersebut. Merekapun melemparnya ke laut dan kemudian ditelan bulat-bulat oleh seekor ikan dari dalam laut. Di dalam kegelapan perut ikan itu, beliau berdoa:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

“Tidak ada Ilah melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim.” (Al-Anbiya: 87)
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan ikan tersebut melemparkannya ke tanah yang tandus. Nabi Yunus ‘alaihissalam keluar dari perut ikan seperti anak burung yang keluar dari sebutir telur, betul-betul dalam keadaan sangat lemah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengasihani beliau dengan menumbuhkan untuknya sebuah pohon dari jenis labu, dan menaunginya hingga menjadi kuat.
Setelah itu Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi perintah kepadanya untuk kembali ke tengah-tengah kaumnya, supaya mengajari dan mendakwahi mereka. Dan sekarang penduduk negeri yang berjumlah lebih 100.000 orang itu menyambut seruan beliau. Mereka beriman kepadanya dan mendapat kesenangan sampai waktu yang telah ditentukan.
Pelajaran
1. Dalam kisah ini, Allah menegur Nabi Yunus ‘alaihissalam dengan cara yang halus. Dengan menahannya di dalam perut seekor ikan, sebagai kaffarah (tebusan atas kesalahan beliau) sekaligus tanda kekuasaan Allah yang sangat besar dan karamah (mukjizat) bagi Nabi Yunus ‘alaihissalam.
2. Termasuk nikmat pula dari Allah kepada beliau adalah diterimanya dakwah beliau oleh penduduk negerinya yang berjumlah lebih dari 100.000 orang. Dan besarnya jumlah pengikut, termasuk sebagian keutamaan mereka.
3. Bolehnya melakukan undian ketika menghadapi persoalan yang musykil, mengenai siapa yang berhak atau tidak terhadap suatu perkara, apabila tidak ada yang menguatkan salah satunya. Apa yang dilakukan penumpang kapal tersebut menunjukkan kaidah yang sudah dikenal, yaitu mengambil kemudharatan yang lebih ringan untuk menolak kerusakan yang lebih besar. Tentunya sudah jelas, melempar salah seorang penumpang ke laut sangat berbahaya, namun malapetaka yang akan menimpa seluruh penumpang jauh lebih besar bahayanya.
4. Seorang hamba apabila dia memiliki hubungan yang baik dengan Rabb-nya, di mana dia selalu beramal shalih ketika dia dalam keadaan senang, Allah  tentu mensyukuri amalnya dan mengingatnya pula ketika dia dalam keadaan kesulitan, yakni dengan melepaskannya dari kesulitan itu atau meringankan keadaannya. Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kisah Nabi Yunus ‘alaihissalam ini:

فَلَوْلاَ أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ. لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (Ash-Shaffat: 143-144)
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

دَعْوَةُ أَخِيْ ذِي النُّون مَا دَعَا بِهَا مَكْرُوبٌ إِلاَّ فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ: لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

“Doa saudaraku Dzin Nun (Nabi Yunus). Tidaklah seorang yang dalam kesulitan, lalu berdoa dengan doa ini melainkan Allah akan lepaskan dia dari kesulitan itu, yaitu: ‘Tidak ada ilah melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim’.” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu
5. Iman itu menyelamatkan pemiliknya dari ketakutan dan kesulitan sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan:

وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ

“Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Al-Anbiya: 88)
“Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Al-Anbiya: 88)
(Diterjemahkan dari Taisir Al-Lathifil Mannan, karya Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah)
http://blog.re.or.id/kisah-nabi-yunus-alaihissalam.htm